Gen Z punya gaya, Pacaran di kalangan Gen Z memang beda banget dibanding generasi sebelumnya, seperti Milenial dan Gen X. Mereka membawa gaya yang lebih modern, serba digital, dan penuh kreativitas!
Banyak pakar yang mengungkapkan bahwa anak Gen Z sering dianggap kurang serius dalam menjalin hubungan asmara dibandingkan generasi sebelumnya, seperti Gen Y atau Milenial. Gaya pacaran mereka pun dinilai lebih berani dan bebas. Tapi, apa benar begitu?
Sebelum ngobrolin lebih jauh soal gaya pacaran Gen Z, mendingan kita perjelas dulu soal Generation Cohort atau Kohor generasi. Lo udah paham soal teori ilmu sosial ini, belum?
Kenalan dengan Pembagian Kohor Generasi
Lo nggak tau lo masuk generasi mana? Nih, Laokong kasih tau detailnya.
- Baby Boomers. Lahir antara 1944-1964. Saat ini berusia antara 57-77 tahun.
- Gen X. Lahir antara 1965-1979. Saat ini berusia antara 41-55 tahun.
- Gen Y (Millennial). Lahir antara 1980 - 1994. Saat ini berusia antara 26-40 tahun.
- Gen Z. Lahir antara 1995 - 2015. Saat ini berusia antara 7-25 tahun.
(Foto: Shutterstock.com)

Gimana Sih, Gaya Pacaran Jaman Sekarang?
Ya, namanya juga anak muda. Pacaran jadi bumbu kehidupan yang bikin masa remaja lo terasa lebih indah dan berwarna.
Secara teori, pacaran adalah proses perkenalan sebelum melangkah ke jenjang serius. Namun, makna pacaran yang sesungguhnya mulai bergeser di kalangan Gen Z. Kalau menurut para ahli sih, hal ini perlu diwaspadai karena gaya pacaran jaman sekarang cukup 'berbahaya'. Jadi, seperti apa sih gaya pacaran Gen Z di era modern ini?
Ketimbang berlama-lama, kuy kita kupas satu per satu!
- Pacaran Serba Digital
Jaman sekarang, pacaran nggak harus ketemuan tiap hari. Chatting, video call, atau bahkan main game online bareng udah jadi cara mereka menjaga hubungan. Buat Gen Z, yang penting komunikasi lancar, meski lewat layar. Bahkan, banyak yang bisa pacaran jarak jauh berkat teknologi..
Sayangnya, kebiasaan ini bikin Gen Z gampang bosan dan berpaling ke lain hati. Mereka jadi sulit membina hubungan serius yang membutuhkan komitmen di dalamnya. Rata-rata usia pacaran Gen Z masa kini cuma bertahan 3 bulan. Nggak perlu kosong dan galau lama-lama, karena selalu ada gebetan baru yang bisa dikejar. Pendapat lo soal ini gimana, bro? - Flexing di Media Sosial
Kalau udah jadian, jangan harap feed Instagram atau TikTok mereka sepi dari foto couple. Gaya pacaran jaman sekarang wajib banget pamer di media sosial. Mulai dari upload foto matching outfit, bikin video TikTok bareng, sampai bikin thread Twitter panjang lebar tentang kisah cinta mereka.
Sayangnya, fungsi online dating apps nggak cuma dipakai buat cari pacar. Namun juga sarana untuk mencari 'selingan' alias selingkuhan saat bosan melanda. Waduh.. - Lebih Terbuka Soal Seks
Beda dari Boomers, Gen X, dan Gen Y yang masih jaim dan menganggap seks sebagai topik tabu, pacaran jaman sekarang a la Gen Z justru sebaliknya. Mereka aktif mencari informasi atau mengedukasi diri sendiri soal pengetahuan seks lewat Google. Mereka juga menganggap seks bukanlah hal yang memalukan untuk dibahas. Hal ini juga disebut ikut mempengaruhi gaya pacaran Gen Z masa kini. Hmm... What do you think? - Ekspresif di Media Sosial
Yes, you read it right. Gen Z jauh lebih ekspresif dan terbuka di media sosial. Nggak cuma update foto bareng pacar di feeds dan story Instagram, Gen Z juga suka PDA (Public Display Affection) di Tik Tok! Bahasa simpelnya sih, gaya pacarannya jaman sekarang udah kebarat-baratan banget. Saat lagi sayang-sayangnya, Gen Z nggak segan mengungkapkan perasaannya kepada sang pacar lewat medsos. Sebagian bahkan menjadikan ini sebagai konten pamer biar tetap eksis dan dapet banyak likes di Instagram. Seperti bela-belain bikin surprise heboh untuk pacar yang sedang birthday, pamer candle light dinner di restoran mahal saat anniversary, sampai berpose semesra mungkin biar dapet pujian 'relationship goals' dari orang-orang.
Anak Gen Z ekspresif di media sosial: jujur, berani, dan blak-blakan soal topik sensitif, termasuk Hubungan Seksual dan mereka biasa pergi dengan mengantongi Kondom. Mereka pakai humor, meme, dan sarkasme untuk edukasi seks aman. Lewat TikTok, Twitter, dan Instagram, mereka normalisasi diskusi kesehatan reproduksi, biar nggak tabu, tetap fun, dan penuh awareness! - Selektif Memilih Pacar
Lho, kok? Bukannya di poin pertama Laokongbilangnya Gen Z gampang bosan dan susah diajak komitmen? Eits, jangan buru-buru protes dulu, bro. Terpapar teknologi dan informasi sejak dini bikin Gen Z melek banget soal isu sosial. Tanpa sadar, mereka jadi menyeleksi calon gebetan atau pacarnya berdasarkan pilihan politik atau ideologi masing-masing.
Faktor yang dijadiin bahan pertimbangan udah bukan sekadar muka cakep atau tajir doang. Namun udah merembet pada isi kepala alias intelektual. Pilihan politiknya sama, nggak? Orangnya bisa diajak ngobrol panjang lebar soal isu sosial, nggak? Update tentang problem terkini dunia, nggak?
Otomatis, gaya pacaran Gen Z cenderung diisi dengan percakapan berat soal banyak hal. Kompleksitas inilah yang akhirnya bikin Gen Z sering dicap pacaran jaman sekarang untuk 'lucu-lucuan' atau sekadar mengisi kekosongan semata. Soal hal ini, Gen Z dinilai lebih realistis ketimbang milennial yang idealis. Generasi termuda ini percaya kalau ‘isi kepala’ lah yang bertahan selamanya. Muka cakep bakalan pudar, namun menemukan pasangan yang asyik diajak ngobrol ngalor ngidul saat badan udah nggak kuat ke mana-mana lagi saat tua nanti jauh lebih penting!
Gimana, apakah lo yang termasuk anak Gen Z setuju dengan bahasan pacaran jaman sekarang di atas?
Favorit Sutra!